POROSNEWS.ID – Kiraan satu setengah abad yang lalu, Karl Marx sudah bilang, kapitalisme hanya membuat manusia hidup untuk bekerja. Bukan lagi bekerja untuk hidup.
Salah satu persoalannya jam kerja. Dalam lintasan sejarah kapitalisme, jam kerja menjadi salah satu jantung pertempuran kepentingan antara kapitalis dengan buruh. Musababnya, jam kerja merupakan ruang bagi si tenaga kerja untuk merealisasikan komoditi. Di dalam setiap komoditi terdapat waktu kerja atau kuantitas kerja.
Di satu sisi, kapitalis selalu butuh jam kerja yang lebih panjang dan intensif agar semakin banyak komoditi yang diproduksi. Kalau perlu, jam kerja itu hanya boleh diinterupsi oleh kebutuhan fisik tak terelakkan si buruh, yaitu istirahat untuk makan.
Di sisi lain, buruh menginginkan jam kerja lebih pendek, agar lebih banyak waktu luang. Bukan saja waktu luang untuk memulihkan kondisi fisiknya (tidur, berlibur, dll), tetapi untuk pengembangan dirinya sebagai manusia (berkesenian, berolahraga, mengejar pendidikan, dll). Seperti kata Marx sendiri, “memperpendek jam kerja per hari merupakan kondisi yang diperlukan untuk kebebasan.”
Belum lagi, seperti diungkapkan Marx, kerja buruh itu bukan sekedar kerja untuk mendapatkan upah sesuai kebutuhan hidupnya (necessary labour), tetapi juga kerja surplus. Sederhananya, kerja surplus (surplus labour time) adalah kerja yang dilakukan buruh melebihi kerja untuk kebutuhan hidupnya.
Analogi sederhananya. Anggaplah seorang buruh membutuhkan Rp 100 ribu untuk kebutuhan hidupnya sebagai manusia per hari, dari pangan, air minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain. Untuk mendapatkan nominal itu, dengan menghitung nilai kerja atau produktivitas rata-rata pekerja per jam, si buruh hanya butuh bekerja 6 jam. Pada kenyataannya, jam kerja per hari adalah 8 jam. Nah, jam kerja di luar kerja memenuhi nominal kebutuhan hidup buruh itu, yakni 2 jam kerja, disebut kerja surplus.
Dalam kapitalisme, kerja surplus itulah pijakan untuk menciptakan profit. Sementara, bagi si buruh, kerja surplus itu sebetulnya penghisapan.
Di masa lampau, pada era kapitalisme awal, atau sering disebut model “akumulasi primitif” oleh Marx, belum mengenal batas jam kerja, waktu istirahat, dan hak-hak normatif pekerja. Bahkan masih membolehkan penggunaan tenaga kerja anak-anak.
Pada abad 17, muncul gerakan buruh yang menuntut pengaturan jam kerja. Pada 1810, Robert Owen, bapak sosialis yang dituding utopis itu, sudah menuntut 10 jam kerja sehari. Belakangan, gerakan buruh menuntut jam kerja lebih pendek lagi: 8 jam sehari.
Pada 1856, kuli-kuli bangunan Australia yang pertama kali memenangkan 8 jam kerja sehari. Degussa, perusahaan asal Jerman, merupakan perusahaan pertama yang menerapkan 8 jam kerja sehari. Sedangkan Uruguay menjadi negara pertama di dunia yang mengakui dan menerapkan 8 jam kerja sehari.
Kemudian, seiring dengan pasang gerakan buruh dan bangkitnya gerakan sosialis di seantero Eropa, tuntutan 8 kerja sehari diadopsi banyak negara di dunia. Gerakan Hari Buruh Sedunia (May Day) lahir dari perjuangan untuk 8 jam kerja sehari.
Pada 1919, sebuah konvensi tentang tenaga kerja, yang menjadi cikal bakal dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), membahas dan mengadopsi tuntutan 8 jam kerja sehari dan 40 jam kerja seminggu.
Seabad berlalu, jam kerja per hari tidak berubah, meskipun terjadi banyak lompatan kemajuan teknologi. Seharusnya, kemajuan teknologi bisa memperpendek jam kerja, sebagaimana pernah diyakini oleh John Maynard Keynes.
Menurut prediksi Keynes dalam “Economic Possibility for our Grandchildren”, kemajuan teknologi akan memperpendek jam kerja hingga 15 jam kerja per hari begitu cucu-cucunya sudah dewasa.
Sayang, prediksi Keynes meleset. Kemajuan teknologi pasca prediksi Keynes, terutama otomatisasi 1970-an dan digitalisasi sekarang ini, membawa perubahan besar pada cara kerja dan produktivitas.
Studi Centre for Economic and Business Research (CEBR) menunjukkan, sejak perkembangan komputer di tahun 1970-an, produktivitas pekerjaan kantoran meningkat 84 persen. Saat ini, seorang pekerja kantor hanya butuh waktu sejam untuk pekerjaan yang membutuhkan 5 jam di tahun 1970-an. Pekerjaan sehari (8 jam) di tahun 1970-an bisa dikerjakan hanya 1,5 jam sekarang ini.
PDB Amerika Serikat di tahun 2020 telah meningkat 227 kali dibanding 1930-an. Jika dihitung berdasarkan harga konstan (PDB riil), maka output produksi meningkat 18 kali.
Faktanya, peningkatan produktivitas yang dipicu oleh kemajuan teknologi itu tak berbanding lurus dengan pengurangan jam kerja. Berdasarkan hitungan Bureau of Labor Statistics, rata-rata pekerja di AS bekerja 8,8 jam per hari atau 44 jam per minggu.
Ada dua penjelasan untuk hal ini. Pertama, manfaat dari pertumbuhan produktivitas tidak terbagi secara merata. Sementara upah riil buruh tetap datar, gaji para CEO justru meningkat drastis.
Temuan The Economic Policy Institute (EPI) menyebutkan, penghasilan para CEO telah meningkat 1,322 persen sejak 1978, sementara buruh hanya naik 18 persen. Di tahun 2020, CEO dari 350 perusahaan paling top di AS menerima penghasilan rata-rata sebesar 24,2 juta USD, sementara pekerja biasa hanya di kisaran 68 ribu USD.
Di sisi lain, kekayaan yang tercipta dari produktivitas hanya menumpuk di tangan segelintir orang. Laporan ketimpangan global yang diterbitkan oleh World Inequality Lab menunjukkan, 10 persen orang terkaya di dunia saat ini menguasai 76 persen kekayaan global, sementara 50 persen termiskin hanya mendapat 2 persen.
Kedua, menurut Marx, hanya ada dua hal yang menentukan jam kerja: batasan fisik manusia dan perjuangan kelas. Menengok dari sejarah, pengurangan jam kerja selalu dihasilkan oleh perjuangan kelas buruh.
Lalu, mengapa kita perlu menuntut pengurangan jam kerja?
Ide gerakan 8 jam kerja itu sebetulnya berangkat dari keinginan sederhana: 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirahat, dan 8 jam untuk melakukan kegiatan sesuai keinginan sendiri sebagai manusia merdeka.
Artinya, memperpendek jam kerja sebetulnya berarti memperbesar ruang dan waktu hidup kita untuk melakukan hal-hal sesuai dengan keinginan kita sebagai manusia. Dalam ungkapan Marx: memperpendek jam kerja merupakan prasyarat untuk kebebasan kita. Jadi, manusia bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja.
Selanjutnya, jam kerja yang lebih pendek berdampak positif pada kondisi kerja dan produktivitas.
Di Islandia, Dewan Kota Reykjavik, serikat buruh, dan pemerintah melakukan uji-coba memperpendek jam kerja dari 40 jam per minggu menjadi 35-36 jam per minggu tanpa memotong upah. Proses uji cobanya berlangsung 4 tahun (2015-2019) terhadap 2500 orang pekerja. Hasilnya: produktivitas tidak menurun, bahkan beberapa meningkat[1].
Di Swedia, pada 2015, ada uji coba pengurangan jam kerja untuk pekerja sosial, dari 8 jam per hari menjadi 6 jam per hari. Hasilnya: pengurangan jam kerja mengurangi stress, kelelahan, dan emosi yang negatif[2].
Di Jepang, microsoft juga melakukan uji coba empat hari kerja tanpa mengurangi upah. Hasilnya sungguh luar biasa: produktivitas meningkat, penghematan listrik 23 persen, permintaan cuti berkurang 25 persen, dan tekanan atas pekerjaan berkurang[3].
Selain berdampak di tempat kerja, pengurangan jam kerja juga bisa berdampak pada keluarga. Dengan jam kerja yang lebih pendek, pekerja yang sudah menikah bisa punya waktu lebih banyak untuk di rumah: berbagai beban kerja domestik dan perawatan (domestic and care work).
Sekarang ini, beberapa negara mulai menginisiasi kebijakan pengurangan jam kerja. Pemerintahan sosial-demokrat di Finlandia di bawah Perdana Menteri Sanna Marin sudah memperkenalkan 6 jam kerja per hari dan 4 hari kerja seminggu.
Spanyol melakukan melakukan uji coba 4 hari kerja per minggu. Pengusungnya seorang aktivis kiri, namanya Iñigo Errejón, mantan sekretaris Podemos yang sekarang mendirikan partai baru: Más País.
Di Selandia Baru, Perdana Menteri Jacinda Ardern juga mengusulkan pengurangan jam kerja menjadi 4 hari per minggu untuk mengantisipasi dampak pandemi.
Lalu, bagaimana dengan negeri tercinta, Indonesia?
Laporan BPS tahun 2020 menyebutkan, rata-rata penduduk usia 15 tahun ke atas menghabiskan waktu 41,49 jam per minggu untuk bekerja. Angka ini melewati batas yang ditentukan oleh UU: 40 jam kerja per minggu. Bahkan ada 29 persen yang bekerja 48 jam per minggu.
UU Cipta Kerja memperparah situasi itu. UU Cipta Kerja masih mempertahankan rezim kerja “40 jam kerja per minggu” dengan dua opsi: 7 jam per hari untuk 6 hari kerja atau 8 jam per hari untuk 5 hari kerja.
Malahan, dalam soal lembur, UU cipta kerja memperpanjang waktu kerja. Pada UU lama (UU nomor 13 tahun 2003), jam kerja lembur maksimal 3 jam per hari dan 14 jam per minggu. Sementara dalam UU Cipta Kerja, jam lembur diperpanjang menjadi 4 jam per hari dan 18 jam per minggu.
Parahnya, soal istirahat mingguan. UU cipta kerja hanya mengenal 1 istirahat mingguan, yaitu 1 hari kerja untuk 6 hari kerja dalam seminggu. Padahal, di ketentuan soal jam kerja, ada opsi 5 hari kerja seminggu.
Selain itu, istirahat panjang tidak lagi disebutkan secara terperinci di UU Cipta Kerja. Padahal, di UU lama, itu disebutkan eksplisit: istirahat panjang selama 2 bulan diberikan pada tahun ke-7 dan ke-8 masing-masing 1 bulan setelah pekerja bekerja selama 6 tahun.
Di Jabotabek, kalau anda pengguna commuter line, tak sulit melihat pekerja yang pulang larut malam dan harus berangkat kembali ke tempat kerja di pagi hari.
Jam kerja yang panjang berpotensi memicu depresi. Di Indonesia ini, berdasarkan riset kesehatan dasar 2018, prevalensi depresi pada penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai 6,1 persen. Artinya, ada 12 juta orang usia 15 tahun ke atas yang mengalami depresi.
Dunia modern harusnya tak lagi menyaksikan wajah pucat para pekerja seperti kelaziman di masa-masa awal perkembangan kapitalisme.
Karena itu, memperpendek jam kerja punya tujuan yang mulia: mengembalikan kerja sebagai prasyarat hidup manusia. Bukan hidup untuk bekerja, tetapi bekerja untuk hidup.
Memperpendek waktu kerja berarti menyediakan ruang waktu lebih banyak untuk setiap manusia agar bisa menikmati hidupnya sebagai manusia. Seperti kata Multatuli: tugas manusia menjadi manusia.
YUSUF MUHAMMAD,
As soon as I noticed this internet site I went on reddit to share some of the love with them.
Some genuinely superb info , Sword lily I detected this. “So long as little children are allowed to suffer, there is no true love in this world.” by Isodore Duncan.
Hey, I think your blog might be having browser compatibility issues.
When I look at your website in Firefox, it looks fine but when opening in Internet Explorer, it has some
overlapping. I just wanted to give you a quick
heads up! Other then that, great blog! https://kesq.com/stacker-money/2022/12/15/youngest-billionaires-in-america/
Amazing issues here. I am very satisfied to see your post.
Thanks a lot and I’m having a look ahead to contact you.
Will you kindly drop me a mail? https://endoskopiemitwiscope.wordpress.com/
This article gives clear idea designed for the new
visitors of blogging, that really how to do blogging and site-building. https://wakelet.com/wake/v-OIRwZcUhXNVz5ViIQSy
hi!,I really like your writing so much! share we keep up a correspondence
more about your article on AOL? I need a specialist on this house to solve my
problem. May be that’s you! Looking ahead to peer you. https://hifu-sonablate.blogspot.com/2025/02/prostata-fokale-therapie-hifu-sonablate.html
Hey very cool blog!! Guy .. Beautiful .. Superb ..
I’ll bookmark your website and take the feeds
also? I’m satisfied to find so many useful info right here in the post, we’d like work out more techniques on this regard, thanks
for sharing. . . . . . https://h4h40.mssg.me/
Article writing is also a excitement, if you be acquainted with
then you can write if not it is complex to write. https://subscribed.fyi/blog/e-payments-methods-examples-of-modern-transactions/
Unquestionably imagine that which you stated. Your favorite justification appeared to be on the web the easiest factor to take
note of. I say to you, I definitely get annoyed even as people consider worries that they just don’t
recognize about. You controlled to hit the nail upon the highest as
smartly as outlined out the entire thing with no need side-effects , other people can take a signal.
Will probably be again to get more. Thanks https://menbehealth.wordpress.com/
Undeniably believe that which you said. Your favorite reason appeared to be on the web the easiest thing to be aware of. I say to you, I certainly get irked while people think about worries that they plainly don’t know about. You managed to hit the nail upon the top and defined out the whole thing without having side-effects , people could take a signal. Will probably be back to get more. Thanks
Thanks – Enjoyed this update, can I set it up so I receive an email sent to me whenever you publish a new post?
After research just a few of the blog posts on your website now, and I truly like your manner of blogging. I bookmarked it to my bookmark website list and will likely be checking again soon. Pls take a look at my website as properly and let me know what you think.
Wonderful paintings! That is the kind of info that should be shared around the net. Shame on Google for not positioning this submit upper! Come on over and visit my website . Thanks =)
My husband and i were glad Louis could finish off his investigations out of the precious recommendations he got out of the blog. It is now and again perplexing to just happen to be making a gift of key points which some other people may have been selling. And we also understand we’ve got you to appreciate for this. All the illustrations you’ve made, the simple site navigation, the friendships you can help to foster – it is many unbelievable, and it is facilitating our son in addition to us feel that that issue is pleasurable, and that’s extraordinarily mandatory. Thank you for all the pieces!
I went over this web site and I think you have a lot of great information, saved to my bookmarks (:.
Thankyou for all your efforts that you have put in this. very interesting info .
F*ckin’ tremendous issues here. I am very glad to see your article. Thank you so much and i am having a look ahead to touch you. Will you kindly drop me a mail?
Thank you for another magnificent post. Where else may anyone get that type of info in such a perfect method of writing? I’ve a presentation subsequent week, and I am at the look for such information.
Its fantastic as your other content : D, appreciate it for putting up. “The present is the necessary product of all the past, the necessary cause of all the future.” by Robert Green Ingersoll.
I was very pleased to search out this internet-site.I wanted to thanks to your time for this excellent read!! I undoubtedly enjoying each little bit of it and I’ve you bookmarked to take a look at new stuff you blog post.
The next time I read a blog, I hope that it doesnt disappoint me as much as this one. I mean, I know it was my choice to read, but I actually thought youd have something interesting to say. All I hear is a bunch of whining about something that you could fix if you werent too busy looking for attention.
Very interesting points you have mentioned, regards for posting.
SIGMASLOT : Situs Slot Online dengan RTP Tinggi dan Menang Terjamin
Hey! Do you know if they make any plugins to help with SEO? I’m trying to get my blog to rank for some targeted keywords but I’m not seeing very good gains. If you know of any please share. Cheers!
What i do not understood is in reality how you are no longer actually much more neatly-preferred than you may be right now. You’re very intelligent. You know thus considerably on the subject of this topic, made me individually imagine it from numerous numerous angles. Its like men and women are not fascinated except it¦s something to do with Girl gaga! Your individual stuffs great. At all times maintain it up!
You are my inhalation, I own few web logs and occasionally run out from post :). “The soul that is within me no man can degrade.” by Frederick Douglas.
There are some interesting closing dates on this article but I don’t know if I see all of them heart to heart. There’s some validity however I’ll take hold opinion until I look into it further. Good article , thanks and we want extra! Added to FeedBurner as properly
I got what you intend,saved to my bookmarks, very nice website .
Utterly indited subject matter, regards for information .
I was very pleased to find this web-site.I wanted to thanks for your time for this wonderful read!! I definitely enjoying every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you blog post.
Hi, just required you to know I he added your site to my Google bookmarks due to your layout. But seriously, I believe your internet site has 1 in the freshest theme I??ve came across. It extremely helps make reading your blog significantly easier.
I’m not that much of a online reader to be honest but your blogs really nice, keep it up! I’ll go ahead and bookmark your site to come back later. All the best
Hello! I could have sworn I’ve been to this blog before but after browsing through some of the post I realized it’s new to me. Anyways, I’m definitely happy I found it and I’ll be book-marking and checking back frequently!