Boalemo, POROSNEWS.ID – Aktifitas penambangan liar di Desa Sari Tani Kecamatan Wonosari, akhirnya Kapolres Boalemo AKBP Deddy Herman, S.I.K., bersuara.
Dalam penjelasan Kapolres AKBP Deddy Herman kepada awak media porosnews.id membenarkan adanya penertiban penabangan tanpa izin yang dilakukan oleh Polres Boalemo.
“Benar kami telah menertibkan penabangan liar tanpa izin di Wonosari, agar tidak lagi melakukan penambangan ilegal,” tegas Kapolres Boalemo AKBP Deddy Herman.
Lanjut Kapolres Boalemo AKBP Deddy Herman, dilokasi penambangan liar, kami telah melakukan pemasangan police line yang tidak jauh dari jalur sungai paguyaman.
“Lokasi sudah kami amankan dan telah dipasang garis polisi pada alat berat dan beberapa galon bahan bakar,” ujar Kapolres Boalemo AKBP Deddy Herman.
Lokasi PETI juga bukan berada di kawasan Hutan Nantu.
“Jadi saya luruskan, lokasi itu berada di Desa Sari Tani, bukan berada di kawasan hutan konservasi,” ungkap Kapolres Boalemo AKBP Deddy Herman.
Pihaknya sengaja belum mengekspos kejadian tersebut karena masih fokus pada pengamanan Nataru.
“Insya Allah setelah Nataru, kami akan ekspos ke publik,” jelas Kapolres AKBP Deddy Herman.
Kapolres Boalemo AKBP Deddy Herman dalam penagasannya, kepada pelaku PETI supaya kejadian ini tidak terjadi lagi di Kabupaten Boalemo.
“Selanjutnya kami akan tindak tegas jika ditemukan masih ada aktivitas pertambangan ilegal,” tutup Kapolres Boalemo AKBP Deddy Herman. (f).