Kabid Ekososbud Rukmin Tuna : Penanganan Stunting Lebih Optimal Lagi

Boalemo518 Dilihat

Boalemo, POROSNEWS.ID – Angka stunting di Kabupaten Boalemo masih tinggi/naik, ini diakibatkan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting masih belum maksimal, sehingga segera dilakukan evaluasi dan revisi kepengurusan.

Apa lagi dalam program belum tepat sasaran, ditambah lagi masih minimnya penganggaran dimasing-masing organisasi perangkat daerah, jelas Kepala Bapppeda Boalemo Srijun T. Dangkua, SP., MM., melalui Kepala Bidang Ekonomi Sosial Budaya Rukmin Tuna, SE., MM., diruang kerjanya, Selasa (14/2/2023).

Dalam penanganan stunting kata Kepala Bidang Ekonomi Sosial Budaya Rukmin Tuna, belum fokus dan belum tuntas pada keluarga sasaran.

Selain itu, peran lintas sektor, lintas program dan dunia usaha masih rendah, ulas Kepala Bidang Ekonomi Sosial Budaya Rukmin Tuna, sehingga intervensi sensitif seperti pembangunan mahyani, kaban, sanitasi dan program pendukung lainnya lebih ditingkatkan.

“Pemantauan tumbuh kembang anak belum secara intensif dilaksanakan pada keluarga sasaran, ditambah lagi dengan partisipasi dunia usaha dan perbankan untuk terlibat dalam percepatan penurunan stunting rendah dan belum terbangun dengan baik,” ungkap Kepala Bidang Ekonomi Sosial Budaya Rukmin Tuna.

Dan inilah upaya yang dilakukan :

1. Dari intervensi spesifik terkait dengan pemenuhan pangan dan gizi seimbang masyarakat, diharapkan desa dalam pemberian makanan tambahan tidak lagi pada pemberian makanan yang sifatnya pabrikan akan tetapi desa di himbau untuk bekerja sama PKK, tenaga gizi, kader posyandu, kader pembangunan manusia, dunia usaha dan UMKM.

Dalam pemberian makanan dengan memperhatikan bahan lokal desa serta membangun partisipasi masyarakat untuk bersama-sama fokus pada peningkatan gizi dengan melibatkan pedagang sayur mayur, pedagang ikan segar yang sifatnya pemberdayaan kelompok usaha masyarakat di desa untuk mensuplay bahan pangan segar yang dibutuhkan oleh bayi, balita, ibu hamil terutama keluarga sasaran dan untuk tenaga kesehata dan tenaga gizi dapat memberikan pelatihan kepada para kader tentang cara pengolahan makanan yang bergizi dan berimbang.

2. Intervensi sensitif diharapkan ketersedian data keluarga sasaran BNBA by Nik by Komponen kebutuhan yang telah di verifikasi dan di validasi oleh masing masing desa agar intervensi pemberian bantuan seperti pembangunan rumah layak huni, jamban, air minum layak, sanitasi layak dan akses jalan/infrastruktur lainnya tepat sasaran dan tuntas melalui lintas sektor, lintas program.

Lintas OPD dan desa berdasarkan masing-masing indikator dan kewenangan serta penyebaran informasi, dan edukasi kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mencegah pernikahan dini melalui media masa,media elektronik sampai ke desa desa dan dusun dusun dengan melibatkan pemerintah desa dan masyarakat umum, serta diharapkan dalam waktu dekat.

Segera dibentuk penanggung jawab program yang akan di komandani langsung oleh Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) baik ditingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa bahkan Dusun) Menuju Desa Tanggap stunting dan terakhir membangun tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat menuju generasi emas.

Penulis : S. Usman
Editor : M. R. Laiya