HUT Bhayangkara, Delvi Sastro: Mitra Strategis Rakyat Dan Mahasiswa

POROSNEWS.ID, Gorontalo – Dalam suasana peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Bhayangkara, sebuah pernyataan menarik datang dari dunia gerakan mahasiswa. Delvi Sastro, Ketua Presidium Alumni (PA) Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Gorontalo, menyampaikan ucapan selamat kepada institusi Polri. Tapi bukan sekadar ucapan biasa. Delvi menyebut Polri sebagai “mitra strategis rakyat dan mahasiswa.”

Pernyataan yang barangkali tidak lazim. Sebab, dalam sejarahnya, relasi mahasiswa dan aparat sering kali penuh dinamika, bahkan tak jarang berhadapan di jalanan. Lalu, mengapa Sastro justru menyampaikan apresiasi terbuka?

“Saya percaya, institusi Polri memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi dan memastikan hak-hak rakyat terlindungi. Mahasiswa tidak dalam posisi berseberangan dengan Polri, kita justru mitra dalam menegakkan keadilan,” kata Delvi dalam pernyataannya kepada media, Selasa (1/7/2025).

Ucapan ini muncul di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap kinerja aparat penegak hukum, terutama dalam isu kebebasan sipil, penanganan aksi demonstrasi, dan konflik agraria di berbagai daerah. Di tengah situasi itulah, Sastro memilih untuk menyampaikan harapan, bukan hanya kritik.

“Kita ingin melihat Polri yang profesional, humanis, dan terbuka terhadap aspirasi rakyat. Bhayangkara sejati bukan hanya pelindung elit, tapi pelindung setiap warga,” tambahnya.

Pernyataan Delvi seolah menyuarakan suara segmen mahasiswa yang mulai ingin membangun jembatan komunikasi dengan aparat, ketimbang sekadar berhadap-hadapan. Tapi apakah ini berarti perlawanan mahasiswa akan melemah?

Delvi menjawab tegas: “Kritik tetap akan ada. Tapi harus berdasar, objektif, dan disampaikan dalam semangat membangun institusi. Karena demokrasi tumbuh bukan dengan saling menjatuhkan, tapi saling memperbaiki.”

Pertanyaannya, apakah Polri hari ini siap menerima peran sebagai mitra strategis mahasiswa? Atau justru masih terjebak dalam paradigma lama: melihat aktivisme sebagai ancaman, bukan sebagai kekuatan kontrol sosial yang sah?

Delvi Sastro sudah menyampaikan sikap. Kini, giliran institusi Polri yang membuktikan: bahwa ucapan selamat bukan hanya seremonial, tapi awal dari sinergi yang nyata.