PRIMA : Mewujudkan Tatanan Baru, Adil, Makmur Dan Bahagia

Jakarta167 Dilihat

Assalamualikum Warohmatullah wabarokatuh

Salam rakyat adil makmur bahagia!

Setelah Pandemi Covid19 mengguncang kehidupan umat manusia di seluruh dunia, sekarang dunia masuk ke era krisis, di tengah rakusnya para penguasa kapital dalam mengakumulasi kekayaan dan menguasai sistem kehidupan umat manusia yang dipenuhi eksploitasi, kesenjangan, dan kemiskinan.

Di manapun tempatnya kesenjangan dan ketidakadilan akan menyebabkan sentimen, kemarahan, polarisasi dan perlawanan.

Menurut World Inequality Report 2022, dalam dua dekade terakhir kesenjangan ekonomi di Indonesia tidak mengalami perubahan signifikan.

Laporan itu mencatat, selama periode 2001-2021 sebanyak 50% penduduk Indonesia hanya memiliki kurang dari 5% kekayaan rumah tangga nasional. Sedangkan 10% penduduk terkaya memiliki sekitar 60% kekayaan rumah tangga nasional.

Artinya, setelah Orde Baru jatuh, kemudian masuk ke era reformasi, walaupun terjadi pergantian kepemimpinan nasional dan perubahan konfigurasi politik kekuasaan, tetapi secara kwalitatif sampai sekarang belum ada perubahan struktur ekonomi.

Dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia seharusnya tak punya syarat untuk miskin dan timpang. Pada 2021, jumlah cadangan emas Indonesia mencapai 2.600 ton au dan mewakili 5 % cadangan emas dunia. Indonesia juga penghasil batubara terbesar ke-3 dunia, penghasil nikel nomor 1 dunia, dan penghasil gas alam nomor 12 di dunia.

Sayang sekali, rezeki atau manfaat dari sumber daya alam itu tidak banyak dinikmati oleh rakyat Indonesia. Sebagai contoh, pada 2021, Indonesia penghasil terbesar sawit di dunia dan menguasai 55 persen pasar dunia, tetapi harga minyak goreng di dalam negeri sangat mahal dan sulit dijangkau oleh rakyat.

Sungguh ironis, sangat ironis!

Siapa pemilik sesungguhnya semua sumber daya tersebut di atas? Sumber daya tersebut adalah milik negara, milik rakyat Indonesia, bukan milik Tuan A atau Mr B. Seharusnya semua sumber daya itu dikelola dan dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Tugas dan tanggung jawab negara hanyalah mengelola sumber daya tersebut secara adil, tidak sepenuh-penuhnya diserahkan kepada investor, orang-orang superkaya, tetapi juga memberi kesempatan kepada rakyat, UMKM dan Koperasi untuk mengelola dan mendapatkan manfaat dari sumber daya itu, baik langsung maupun tidak langsung.

Itulah esensi Pancasila, itulah amanat Pasal 33 UUD 1945!

Saat ini secara politik kekuasaan ditopang dan dikuasai oleh mayoritas Partai yang ada di Parlemen. Produk UU yang dihasilkan oleh representasi Partai politik tersebut di Parlemen menjadi stempel bagi program pemerintahan sekaligus menjadi payung hukum untuk melindungi kepentingan riil segelintir orang atau kaum satu persen, sebut saja misalnya UU minerba. Tanah-air, dengan sumber daya yang ada di dalamnya, seharusnya dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat, tetapi dalam prakteknya dikuasai oleh segelintir orang super kaya.

Saat ini waktunya kita mengevaluasi perjalanan bangsa, apakah sudah mendekati cita-cita proklamasi atau justru menjauh. Kalau melihat realita dan data, adanya kesenjangan ekonomi dan hidup yang sedemikian tajam, yang berarti negara kita, bangsa kita keluar dari rel cita-cita Proklamasi tersebut.

Maka pada tahun 2024, Pemilu Presiden (Pilpres), Pemilu Legislatif (Pileg), dan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) tidak boleh lagi sekadar pergantian kekuasaan, tetapi juga perubahan fundamental terhadap struktur ekonomi kita, yang berlandaskan Preambule dan Pasal 33 UUD 1945.

Tahun 2024 harus menjadi momentum perubahan besar, dan momentum perubahan itu hanya bisa terlaksana kalau dipimpin oleh satu kekuatan politik yang memegang teguh prinsip kebangsaan dan kerakyatan, sebagai jalan menuju Indonesia yang adil-makmur dan bahagia!

Siapa kekuatan itu? Kekuatan itu adalah Partai Rakyat Adil Makmur, disingkat PRIMA, Partainya rakyat biasa, yang berjuang untuk kebahagiaan hidup rakyat biasa, yang ingin menjadikan rakyat biasa sebagai tulang punggung ekonomi nasional, yang menolak negara dengan sistem politiknya hanya digunakan untuk melayani oligarki, melayani segelintir orang, melayani kaum1 persen orang.

Indonesia adalah Pancasila, Pancasila adalah Indonesia. Pancasila adalah konsep dasar sekaligus bintang arah bagi rakyat Indonesia dalam membangun bangsa dan negara yang berlandaskan prinsip Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial. Oligarki yang hanya berjuang untuk kepentingan dirinya, kepentingan kelompoknya, adalah kekuatan yang telah memblokade jalan bagi rakyat biasa untuk mewujudkan impiannya. Dengan bersenjatakan Pancasila, PRIMA akan berjuang untuk membongkar blokade oligarki tersebut, agar jalan mewujudkan Indonesia yang adil makmur, bahagia, segera, secepatnya, sesingkat-singkatnya bisa terwujud.

PRIMA, partai yang berdiri dengan satu tujuan, satu tekad, yaitu untuk memperbaiki sistem berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita Proklamasi, yang termaktud dalam Preambule UUD 1945, dengan menjadikan kekuasaan sempit segelintir orang atau oligarki sebagai musuh dari negara dan rakyat Indonesia.

Untuk itu, PRIMA akan terus berseru dengan selantang-lantangnya: siapa pun di negeri ini yang menyatakan dirinya anti terhadap oligarki yang menindas dan merampas kebahagiaan hidup bangsa Indonesia, yang memporakporandakan persatuan bangsa, silahkan bergabung dengan PRIMA dan menjadikan PRIMA sebagai alat perjuangan bersama.

Kami sangat sadar, bahwa ini perjuangan besar, sebuah perjuangan yang tidak mudah. Ada dua hal besar yang akan kita hadapi dalam kompetisi politik: pertama, sistem ekonomi politik yang hanya menguntungkan satu persen orang, dan yang kedua, oligarki dengan partai yang garis politiknya cenderung melindungi kepentingan satu persen orang tersebut.

Realitas politik di lapangan menunjukkan bahwa kompetitor kita sangat kuat, artinya mereka menguasai sumber daya politik, uang,  jaringan maupun alat propaganda.

Namun, kita tidak usah khawatir, tidak usah ragu, karena sejarah sudah membuktikan bahwa kekuatan rakyat yang sadar, terorganisir dan terpimpin, ingat: kekuatan yang sadar, terorganisir dan terpimpin pasti akan mampu menjebol kekuasaan yang menindas, mengalahkan kekuasaan yang tidak amanah.

PRIMA adalah Partainya rakyat biasa, lahir dari rahimnya rakyat biasa, di tengah kehidupan yang teramat keras, akibat oligarki, pandemi dan gelombang krisis ekonomi. PRIMA, partai kaum muda, yang berisi tokoh aktivis dan para pejuang yang tangguh, terbentuk oleh dasyatnya tekanan alam kapitalistik dan oligarkis. PRIMA adalah anak zaman perubahan dunia, yang akan berbakti kepada Ibu Pertiwi dan selalu berada di tengah-tengah massa, di tengah-tengah rakyat biasa.

Impian rakyat biasa tentang kehidupan berbangsa dan bernegara, sama dengan impian PRIMA. Impian PRIMA tentang Indonesia yang adil makmur dan bahagia sama dengan impian rakyat biasa.

PRIMA dengan rakyat biasa adalah satu, manunggal, tidak bisa dipisahkan.

Karena PRIMA adalah anak kandung rakyat biasa, program perjuangan, cara berjuang, karakter kepartaiannya harus berbeda dengan barisan oligarki. Jika mereka menjadikan uang sebagai sumber daya politik, maka kita bisa mengalahkan mereka dengan kekuatan gotong royong dari rakyat biasa, itu energi kita untuk memenangkan pertarungan. Pikiran, ucapan dan tindakan harus menjadi satu kesatuan, jangan tipu rakyat, jangan sakiti rakyat, jangan mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak kita.

Dan ingat walaupun PRIMA adalah Partainya rakyat biasa, setiap Kader PRIMA, harus mampu memimpin, memahami garis politik, prinsip organisasi dan idiologi perjuangan Partai, memahami ilmu pengetahuan dan memahami keadaan, baik keadaan masyarakat di sekitar kita, keadaan bangsa kita dan perkembangan dunia. Maka teruslah belajar, jangan malas dan menjaga disiplin yang tinggi. Dan yang terpenting, bahwa perjuangan kita adalah perjuangan rakyat biasa, kita penyambung lidah rakyat biasa, untuk itu kita harus bersuara secara lantang, menyuarakan apa yang menjadi masalah mereka, mencari jalan keluarnya, agar kehidupan mereka penuh semangat dan harapan.

Demikian juga dengan bangsa dan negara kita, Indonesia butuh kepemimpinan yang kuat integritasnya, patriot, cinta persatuan, cinta bangsa, cinta tanah air, menjunjung tinggi kemanusiaan, yang akan menggunakan kekuasaan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari kemunduran, kesenjangan, kemiskinan menjadi Indonesia yang adil makmur, bahagia, aman sentosa.

Kita sangat paham, alam liberal kapitalistik telah melahirkan oligarki, sumber daya uang menjadi panglima, keserakahan merajalela, kesenjangan menganga, sumber daya alam dijarah dengan membabi buta, kerusakan alam dan bencana terjadi di mana saja.

Maka camkan baik-baik: Pemilu 2024 akan terjadi pertaruangan antara oligarki melawan rakyat biasa, antara kaum 1 persen melawan kaum 99 persen, antara status quo melewan perubahan. Kalau kalaian nasionalis, religius, dan kerakyatan, maka pilihannya hanya satu: mendukung dan memilih PRIMA. Karena hanya PRIMA satu-satunya partai yang berani melawan oligarki. Hanya PRIMA yang berani terang-terangan mewakili rakyat biasa atau kaum 99 persen. Hanya PRIMA yang bersungguh-sungguh mau memperjuangkan perubahan menuju Indonesia adil-makmur dan bahagia.

Pemilu 2024 bukan sekedar ritual pergantian kekuasaan lima tahunan, tetapi harus ada perubahan, perubahan, perubahan. Dan tugas kitalah untuk memimpin perubahan itu, sampai terwujudnya mimpi-mimpi bangsa kita yang hilang, menjadikan Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara, mewujudkan cita-cita Proklamasi, yaitu Indonesia yang berdikari, maju, adil makmur dan bahagia.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, memberikan kemenangan kepada kita, kepada PRIMA, kepada Rakyat Biasa, kepada bangsa Indonesia.

Salam rakyat adil makmur bahagia,

Menangkan Pancasila!

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh.

AGUS JABO PRIYONO, Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *