Penyusunan Data Spasial Permukiman Kumuh Prioritas Dua Desa

Boalemo, POROSNEWS.ID – Penanganan pemukiman kumuh menjadi tantangan bagi pemerintah kabupaten dan kota, karena selain merupakan masalah, disisi lain ternyata salah satu pilar penyangga perekonomian kota.

Mengingat sifat pekerjaan dan skala pencapaiannya yang kompleks, sehingga diperlukan kolaborasi beberapa pihak antara pemerintah lain mulai pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, sampai tingkat desa serta kelurahan, jelas Sekretaris Daerah Sherman Moridu pada Workshop Penyusunan Data Spasial Permukiman Kumuh Kabupaten Boalemo yang digelar oleh Bapppeda Boalemo, bertempat di Tapadaa Back, Rabu (30/11/2022).

Peserta workshop Penyusunan Data Spasial Permukiman Kumuh.

 

“Pelibatan beberapa pihak secara kolaborasi diharapkan memberikan berbagai dampak positif, antara lain meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam pencapaian kota layak huni, meningkatkan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat dalam memanfaatkan dan memelihara hasil pembangunan, menjamin keberlanjutan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan swasta terhadap pemerintah,” ungkap Sekretaris Daerah Sherman Moridu.

Untuk memaksimalkan proses pemetaan dan pendapatan baseline yang menghasilkan profil pemukiman kumuh yang berkualitas kata Sekretaris Daerah Sherman Moridu maka diperlukan workshop pemetaan dan pendataan baseline sampai menyusun profil permukiman kumuh, sehingga capaian pengurangan kumuh dapat dihitung dengan baik.

Kemudian Kepala Bapppeda Kabupaten Boalemo Srijun T. Dangkua menyampaikan bahwa tujuan workshop ini untuk membangun pemahaman dan keterampilan yang sama bagi anggota Tim Pokja PKP Kabupaten Boalemo dalam pendataan baseline, penyusunan profil kumuh dan penyusunan data spasial kawasan kumuh.

Lebih lanjut Kepala Bapppeda Srijun Dangkua menjelaskan bahwa peserta workshop ini juga dalam menghitung capaian pengurangan luas kumuh di Kabupaten Boalemo setiap tahun, dan adanya rencana kerja dari Pokja PKP mereviw data baseline kumuh ditahun berikutnya.

Selain itu, lokasi pendataan baseline, penyusunan profil kumuh dan penyusunan data spasial kawasan kumuh difokuskan terlebih dahulu untuk dua desa yaitu Desa Tapadaa dan Desa Bolihutuo Kecamatan Botumoito.

Dalam workshop turut dihadiri Asisten II Boalemo Fadlina Podungge, Kadis Perkimhubtan Saprudin Lamusu, perwakilan PUPR, Camat Botumoito Jefri Kaluku, Kepala Desa Dulangeya Tamrin Ibrahim, Kepala Desa Tapadaa Risden Pakaya, Kabid Bapppeda, para Staf Bapppeda dan aparat desa. (f).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *