Boalemo, POROSNEWS.ID – Dewasa ini pengajaran sejarah dengan memanfaatkan naskah kuno masih jarang dilakukan oleh para pengajar.
“Upaya memahami naskah-naskah kuno itu agar segala informasi tentang masa lampau sampai generasi masa kini dan masa mendatang” tutur Asisten I Ismet Nono pada sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian budaya dan naskah kuno di Kabupaten Boalemo yang di gagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang bertempat di Hotel Grand Amalia, Kamis (26/10/2023).
Naskah-naskah kuno ujarnya akan membawah tantangan sendiri bagi pengajar, di negeri ini, ilmu sejarah telah menjadi salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum sejak sekolah dasar. Dan yang menjadi pertanyaan kemudian adalah sudahkah pengajaran sejarah berjalan dengan baik?.
Kenyataannya, pengajaran sejarah dibanyak sekolah tak lebih dari transfer ilmu guru ke murid di dalam kelas melalui komunikasi satu arah.
Harapannya kepada camat, kepala desa, pemuka agama, pemuka masyarakat dan tokoh adat serta kita semua, kiranya dapat memberikan informasi kepada pemerintah melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, bila mana mengetahui keberadaan naskah kuno untuk sama-sama kita jaga.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Boalemo Adnan Marzuk dalam pengampaiannya bahwa pejuang terbentuknya Kabupaten Boalemo mengalami banyak cerita perjuangan yang belum tercatat dalam tulisan jikapun sudah ada tulisan dalam bentuk buku tentang Boalemo belum secara resmi tercatat sebagai karya tulis sejarah yang resmi.
Melalui sosialisasi ini, mencoba untuk mengumpulkan informasi dan data yang tergolong dalam naskah kuno, untuk selanjutnya disajikan sebagai sumber informasi resmi.
Sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian budaya dan naskah kuno di Kabupaten Boalemo yang di gagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan turut dihadiri Asisten II Harrys Pilomonu, para Staf Ahli Bupati, pimpinan OPD, para Kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh adat dan para undangan lainnya.
Penulis : Siskawati Usman
Editor : Moh. Rizal Laiya
