Mengarungi Perekonomian 2023 Harus Optimisme Disertai Kewaspadaan Ditengah Situasi Ekonomi Global

Nasional169 Dilihat

Jakarta, POROSNEWS.ID – Presiden Indonesia Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna perdana tahun 2023 di Istana Negara, membahas tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

APBN selama tahun 2022 menjadi faktor untuk menstabilkan dan menjaga masyarakat dan ekonomi dari guncangan-guncangan di tahun 2023, Senin (16/1/2023).

“Defisit APBN di tahun 2022 sebesar 2,38 persen, lebih kecil dari target 4,5 persen. Pendapatan negara 115,9 persen dari target atau tumbuh 30,6 persen, didukung oleh penerimaan pajak yang mencapai 115,6 persen. PNBP juga tumbuh 122,2 persen,” jelas Presiden Joko Widodo.

Seluruh sektor perekonomian sudah pulih kembali kata Presiden Joko Widodo, termasuk sektor-sektor yang terhantam sangat berat selama pandemi Covid-19 seperti transportasi, akomodasi, dan makanan minuman. Secara regional, pemulihan ekonomi terjadi di semua daerah.

“Ini menurunkan pengangguran dari tadinya 7,1 persen ke 5,9 persen, dan kemiskinan dari 10,2 persen ke 9,5 persen,” ungkap Presiden Joko Widodo.

Kita tetap optimistis dalam mengarungi perekonomian tahun 2023. Namun, optimisme tersebut harus disertai dengan kewaspadaan di tengah situasi sulit ekonomi global tahun ini dan banyaknya negara yang diprediksi mengalami resesi.

Penulis : S. Usman
Editor : M. R. Laiya