Bali, POROSNEWS.ID – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan bahwa krisis multidimensional yang dihadapi dunia membawa tantangan tersendiri bagi pembangunan infrastruktur di negara berkembang, termasuk melalui penyusutan ruang fiskal.
Hal ini dibahas pada side event Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di Bali, hari ini.
Saya menekankan tiga hal penting bagi PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang.
Pertama, dukungan PGII harus bersifat country driven dan berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan. PGII juga harus menjadikan konsultasi dan dialog dengan negara penerima sebagai pedoman utama.
Kedua, upaya PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang juga harus didasarkan pada paradigma kolaborasi, melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta.
Ketiga, PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi. Negara berkembang paling rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim. (f).