Boalemo, POROSNEWS.ID – Pembahasan anggaran perubahan tahun 2022 telah disetujui oleh legislatif dan eksekutif, bahkan sudah disampaikan ke penjabat Gubernur Gorontalo serta Kemendagri.
Tapi menyisahkan luka dan penyesalan salah satu OPD serta tiga Camat, secara lantang Kepala Dinas Transmigrasi Tenaga Kerja Boalemo Andi Faizal Hurudji menyebutkan bahwa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tidak paham tupoksi yang mereka emban.
Lanjut Faizal Hurudji, seharusnya TAPD sebelum ada pembahasan di legislatif (DPRD), bahas dulu bersama pimpinan OPD, namun belum dibahas dengan pimpinan OPD, tiba-tiba telah diajukan ke legislatif.
Sehingga kata Kadisnaker Faizal Hurudji yang terjadi pimpinan OPD tinggal menerima bahwa ini anggaran OPD dan syukur kalau diberikan anggaran, kalau tidak segala program tidak bisa jalan di OPD.
Janganlah seperti itu TAPD dan coba kasih kesempatan saya masuk di TAPD, saya yakin tidak ada yang berteriak seperti sekarang ini.
Sementara tiga camat, yakni Camat Botumoito Jefri Kaluku, Camat Wonosari Lukman Amu dan Camat Dulupi, Camat Botumoito mewakili dua Camat menegaskan kami telah keluar dari group pemerintah daerah bahkan boikot setiap program pemerintah daerah.
Setiap ada kegiatan pemerintah daerah dikecamatan, justru pemerintah kecamatan menjadi korban, coba kalau bicara anggaran, pemerintah kecamatan terlupakan pada hal ujung tombak adalah Camat serta kepala desa.
Sehingga kami tiga Camat bahkan empat Camat lainnya, jika terus seperti ini, maka kami siap meletakkan jabatan sebagai Camat, hanya untungnya sebagai Camat namun kami selalu menjadi korban. (f).