Ini Kata Syarif Mbuinga Memilih Mundur Dari Partai Golkar 

Politik146 Dilihat

Gorontalo, POROSNEWS.ID – Selesai sudah kemelut mundurnya Syarif Mbuinga dari kepengurusan Partai Golkar Gorontalo dan akhirnya terjawab sudah.

Melalui Podcats Femy Udoki yang disiarkan melalui kanal youtube akun Femmy Kristina, Syarif bicara blak-blakan soal dinamika yang terjadi seputar isu pengunduran dirinya dari Partai Golkar.

Syarif kemudian mengungkap alasan utama mengapa dirinya harus mengundurkan diri dari pengurus Golkar.

Dikatakannya, bahwa setelah melakukan kajian yang panjang dirinya akhirnya memutuskan untuk maju ke DPD RI di Pemilu 2024 mendatang. Karena regulasi mewajibkan bagi dirinya untuk mundur dari kepengurusan Partai.

“Oleh karena saya telah memilih maju menjadi calon DPD RI maka mau tidak mau saya harus mundur dari kepengurusan partai Golkar. Sebab, itu merupakan salah satu syarat pencalonan ke DPD RI,” terang Syarif.

Disinggung soal pencalonan dirinya ke Gubernur, Syarif mengaku tidak lagi mencalonkan alias mundur dari pencalonan Gubernur.

Syarif kemudian menjabarkan alasannya yakni dirinya mengaku ingin menghindari konflik dalam perhelatan penentuan Calon Gubernur khususnya di partai Golkar. Ia menyebut ada lima nama yang diusung partai Golkar, dan salah satu diantaranya adalah Dirinya.

Syarif lantas menguraikan bahwa wujud kecintaannya terhadap partai Golkar maka dirinya tidak ingin menjadi bagian dari catatan sejarah kompetesi yang notabene hanya akan meninggalkan bekas luka, tangisan dan barisan orang-orang tersakiti.

“Bukan saya tidak siap berkompetisi. Hanya saja wujud kecintaan saya terhadap partai golkar dan saya tidak ingin menjadi bagian dalam catatan sejarah yang saya bisa bayangkan bahwa kompetisi pasti ada yang tersakiti, ada yang menangis dan ada yang ketawa,” tuturnya.

Karena jika hal terjadi kata Syarif maka akan sangat besar memberikan pengaruh terhadap akselerasi kemajuan di Provinsi Gorontalo.

Olehnya, bagi Syarif maju sebagai calon Gubernur saat ini belumlah tepat bagi dirinya. Meski disisi lain Ia mengaku punya pengalaman 10 tahun didunia eksekutif yakni sebagai Bupati Pohuwato dua periode.

“Bagi saya, pengalaman 10 tahun di level eksekutif bukanlah hal yang mudah. Sehingga dengan berbagai pertimbangan tersebut saya pikir belum waktu yang tepat untuk saya melangkah maju sebagai kontestasi politik eksekutif provinsi Gorontalo,” ungkapnya.

“Saya tidak tawu apa yang akan terjadi besok, tapi hari ini saya punya keputusan,” tambahnya mengakhiri. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar