Jawa Timur, POROSNEWS.ID – Telah menjadi tugas Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia untuk turun ke lapangan dan bertemu langsung dengan masyarakat.
Itu disampaikan oleh Kepala BP2MI Benny Ramdhani saat Sosialisasi Peluang Kerja di Luar Negeri dan Bahaya Perdagangan Manusia di Auditorium KHR. As’ad Syamsul Arifin, Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (14/1/2023).
Penting untuk mengadakan sosialisasi seperti hari ini kata Kepala BP2MI Benny Ramdhani, guna menyampaikan informasi mengenai bahayanya menjadi Pekerja Migran Indonesia yang tidak resmi. Jangan tergiur kepada iming-iming dari calo yang menjanjikan bisa berangkat dengan cepat, gaji besar, namun risikonya juga besar mendapatkan masalah di negara penempatan.
“Di hadapan ratusan siswa SMK Bustanul Falah dan mahasiswa IAI Ibrahimy saya menjelaskan bahwa telah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ungkap Kepala BP2MI Benny Ramdhani.
Jika lapangan pekerjaan di dalam negeri kurang, maka tugas pemerintah untuk memfasilitasi bekerja ke luar negeri. Bagi masyarakat Banyuwangi, dapat mencari informasi untuk menjadi PMI yang resmi melalui Disnaker atau kantor BP2MI Banyuwangi.
“Menjadi PMI yang resmi, maka berada dalam radar perlindungan Negara karena akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan kompetensi, juga pelatihan bahasa sesuai negara penempatan yang dituju,” tegas Kepala BP2MI Benny Ramdhani
Ditempat yang sama, Rektor IAI Ibrahimy, Dr. H. Lukman Hakim menyampaikan terima kasih kepada Kepala BP2MI atas kunjungannya ke Banyuwangi. Diperlukan kerja sama dan kolaborasi untuk mendorong anak-anak muda Indonesia untuk berkompetisi di luar negeri.
PMI adalah orang-orang hebat, berani meninggalkan orang-orang tercinta untuk bekerja ke luar negeri dan menyumbangkan devisa negara sebesar Rp 159,6 triliun, devisa terbesar kedua. Jadi, perputaran ekonomi negara kita salah satunya bersumber dari devisa PMI.
Penulis : S. Usman
Editor : M. R. Laiya