Boalemo, POROSNEWS.ID – Program penurunan stunting bagian prioritas nasional yang diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021, tujuan utama adalah menciptakan generasi emas bangsa dalam upaya pembangunan berkelanjutan tahun 2030.
Target nasional dalam penurunan angka stunting sebesar 14 persen, ungkap Penjabat Bupati Boalemo Dr. Hendriwan, M.Si., di Rapat Review kinerja aksi 8 konvergensi dan laporan TPPS semester 2 penurunan stunting yang dilaksanakan oleh Bapppeda Boalemo, Senin (9/1/2023).
“Tetapi masih banyak tugas dan tanggungjawab yang harus kita selesaikan bersama dalam rangka penurunan angka stunting, dan
memang target kita nol persen namun secara bertahap akan di usahakan,” tegas penjabat Bupati Hendriwan.
Sedangkan untuk Kabupaten Boalemo sendiri kata Penjabat Bupati Hendriwan, Alhamdulillah tahun 2022, angka stunting mengalami penurunan 8,6 persen pada tahun 2022 dibanding tahun 2021 sebesar 15,17 persen, dan tahun 2024 Boalemo ditargetkan 0 persen stunting (zero stunting).
Tapi kalau kita melihat data Survey Stunting Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 kita masih berada di posisi 29,8 persen, sehingga saya berharap kinerja pimpinan OPD, Kepala Desa dan Camat, lebih ditingkatkan lagi dalam intervensi dan kolaboratif dan terintegrasi serta tepat sasaran.
Ditempat yang sama Kepala Bapppeda Boalemo Srijun T. Dangkua, menyampaikan bahwa dalam Review kinerja 8 aksi konvergensi dan laporan TPPS sementara 2 percepatan penurunan stunting Kabupaten Boalemo tahun 2022, dimana kita telah mencapai 100 persen dan ini atas kerja keras dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan.
Mudah-mudahan di tahun 2023 penanganan stunting lebih menurun lagi dan insyaallah Boalemo akan mencapai zore stunting.
Dalan rapat tersebut dihadiri Asisten II Fatlina Podungge, S.Pd., M.Si., Koordinator
Regional V Wilayah Sulawesi, Kepala Bidang Bappeda Provinsi Gorontalo, Pimpinan OPD, para camat se-Boalemo, para Kabid Bapppeda Boalemo, Sekretaris Bapppeda Boalemo dan seluruh staf Bapppeda.
Penulis : S. Usman
Editor : M. R. Laiya