POROSNEWS.ID, Jakarta – Ketua Umum Jaringan Kebudayaan Rakyat, Annisa menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar besarnya, sembah jari nan sepuluh untuk Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kehendak-Nyalah Acara Puncak Hari Lahir JAKER yang ke 32 Tahun pada malam hari ini terlaksana.
Apresiasi tinggi untuk Kawan Wiji Thukul yang sampai saat ini belum ditemukan, kata katamu akan selalu Hidup, dan kita sudah 32 tahun, kawan!!
Terimakasih kepada para budayawan, seniman, aktivis, politisi dan saudara saudara yang sudah menyerahkan karyanya masuk dalam antologi puisi “Luka Yang Tak Menyerah Bara Yang Tak Padam” yang diadakan oleh Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER).
Terimakasih juga untuk semua pihak sehingga terciptanya Konser Wayang Kulit Milenial dan peluncuran buku Antologi puisi sebagai indikator perjuangan JAKER dan cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Tidak mudah membangun negara yang dicita-citakan itu terlebih dalam situasi Indonesia hari ini yang jurang ekonomi masih menganga antara yang miskin dan yang kaya; yang miskin makin miskin; yang kaya makin kaya bahkan mengerucut pada segelintir orang yang kita sebut oligarki; Mereka kita sebut juga kaum serakahnomics yaitu mereka yang tak pernah puas memperkaya diri sendiri bahkan tak segan dan tak malu menjual kekayaan negeri kepada asing sehingga Indonesia tidak pernah lepas dari imperialisme atau penjajahan asing.
Kaum serakahnomics tentu saja menghalangi jalan keadilan dan kemakmuran rakyat bahkan membuat rakyat tak berdaya. Rakyat yang tak berdaya menjadikan juga Negara yang tak berdaya; tunduk pada kehendak asing; tidak berdaulat secara politik; yang kian lama kehilangan juga akar budaya yang menjadi pondasi negeri.
Bangsa yang sudah kehilangan jati diri, akar kebudayaannya adalah bangsa yang tidak akan pernah merdeka. Indonesia adil makmur tentu saja menolak segala rencana yang berkehendak menghancurkan kedaulatan politik, ekonomi berdaya alias berdikari dan kepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong royong.
Karena itu JAKER – Jaringan Kebudayaan Rakyat pun mendukung langkah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melawan sistem dan kaum “serakah-nomics” yaitu imperialisme-neoliberalisme, oligarki, dan birokrat korup yang telah menjadi penghalang terwujudnya Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
JAKER akan mengerahkan segala sumber dayanya dan menyerukan kepada seluruh rakyat untuk bersatu bersama melawan kaum serakahnomics sehingga keadilan dan kemakmuran dapat terwujud secepat-cepatnya di tanah air Indonesia.
JAKER berusaha berdiri dan bersuara, membawa kabar lewat karya mengisi ruang-ruang kehidupan dengan “Lantangnya suara”.
Nyanyian luka, suara sumbang dan ekspresi untuk menolak ketertindasan akan terdengar sehingga menjadi sebuah energi betapa manusia harus diberlakukan manusiawi.
Kami membawa kata-kata, membawa pesan yang merdeka menyebar bagai angin memberikan kesadaran untuk berani menuangkan keresahan. Karya seni yang jujur dan otentik bukan hanya menyuguhkan keindahan tetapi sebuah karya yang melawan, menggerakkan kalbu bagi telinga yang mendengar serta pasang mata yang melihat.
Kami tak henti hentinya mengajak semua lapisan masyarakat bersama berjuang mengembalikan jati diri bangsa, bahwa kita memiliki peradaban yang tinggi.
Harmonisai yang tercipta lewat alunan musik original nusantara dan skenario alur cerita yang akan membawa pesan yang lembut namun dalam bukan hanya sebuah pergelaran wayang tetapi menggambarkan sebuah keresahan yang terjadi di bumi yang kita pijak ini betapa kita harus bergotong royong menyusun kekuatan membangun nusantara adil dan makmur.
Wayang kulit yang kami persembahkan membawa esensi perjuangan dengan lakon Amarta Binangun bisa disimbolkan sebagai usaha kerja keras Membangun negara gemah ripah loh jinawi , tata tenteram Kerta raharja, yaitu Indonesia adil Makmur.
Untuk itu kami ucapkan terimakasih yang sangat untuk Ki Dalang: Ki Gunarto Gunotalijendro yang akan mengisahkan Amarta Binangun yaitu membangun negara Amarta, yang bisa menjadi refleksi kita dalam membangun Negara Indonesia.
Semoga persembahan karya seni yang akan sama sama kita lihat membawa energi baru, untuk bergotong royong membangun bangsa.