Bupati Ismet Mile Ajak Semua Pihak Bersatu Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Bonebolango128 Dilihat

POROSNEWS.ID, Bone Bolango — Masyarakat harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Itu disampaikan oleh Bupati Ismet Mile saat Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Terpadu yang berlangsung di halaman Polres Bone Bolango, Rabu (5/11/2025).

Lanjut Bupati Ismet Mile, bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan aparat keamanan, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Sinergi lintas sektor merupakan kunci agar penanganan bencana dapat dilakukan cepat, tepat, dan efisien.

“Kesiapsiagaan adalah kunci. Kita tidak boleh lengah menghadapi potensi bencana. Semua unsur, baik pemerintah, TNI-Polri, BPBD, maupun masyarakat, harus bersinergi dan bergerak cepat.” tutur Bupati Ismet Mile.

Apa lagi fenomena cuaca ekstrem yang kini terjadi di berbagai daerah di Indonesia harus menjadi peringatan bagi Bone Bolango untuk memperkuat sistem tanggap darurat. Dan pemerintah daerah telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta memastikan seluruh sarana, prasarana, dan logistik penanganan bencana dalam kondisi siap digunakan.

Pendekatan proaktif menjadi kunci agar masyarakat tidak hanya menunggu bencana terjadi, tetapi juga siap secara mental dan pengetahuan untuk menghadapinya.

“Kita sudah belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Sekarang saatnya memperkuat mitigasi dan edukasi masyarakat agar tangguh menghadapi bencana,” ucap Bupati Ismet Mile.

Keselamatan warga merupakan prioritas utama pemerintah daerah. Olehnya, semangat gotong royong dan komunikasi lintas sektor perlu dijaga agar Bone Bolango tetap aman dan tangguh menghadapi segala kemungkinan.

Sementara Kapolres Bone Bolango AKBP Supriantoro menambahkan pandangan mengenai pentingnya kesiapsiagaan nasional. Ia menjelaskan bahwa secara geografis Indonesia memang tergolong negara yang sangat rentan terhadap bencana alam, baik hidrometeorologi maupun geologis.

Hal ini disebabkan karena letaknya berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar—Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik—serta berada di jalur Cincin Api Pasifik yang menyebabkan tingginya aktivitas vulkanik dan gempa bumi.

Selain faktor geologis, kondisi iklim tropis juga menjadi penyebab utama tingginya curah hujan dan cuaca ekstrem, yang pada akhirnya memicu terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.

Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana hidrometeorologi merupakan hasil dari interaksi kompleks antara atmosfer, air, dan daratan, yang kini semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.

Melalui sinergi lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango berharap penanganan bencana di daerah dapat berlangsung lebih cepat, terarah, dan berorientasi pada keselamatan warga.