Boalemo, POROSNEWS.ID – Gerakan kemitraan penyelamatan air, dilatar belakangi kesadaran telah terjadinya perubahan drastis tutupan lahan sumber daya air tampak pada krisis.
“Olehnya rehabilitasi lahan dan penghijauan merupakan keharusan, sehingga gerakan nasional kemitraan penyelamatan air suatu keharusan dan keberhasilannya menjadi pilihan hidup bangsa ini” ungkap Asisten III Safrudin Lamusu pada sosialisasi GN-KPA wilayah sungai paguyaman yang digelar Bidang Perekonomian SDA Infrastruktur dan Kewilayahan Bapppeda yang bertempat di Kantor Bapppeda, Senin (23/10/2023).
Gerakan nasional kemitraan penyelamatan air dan pemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan tuturnya, diperlukan keterpaduan berbagai sektor terkait pemerintah dan non pemerintah dengan lebih meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaannya melalui konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya rusak air yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Sementara Kepala Bapppeda Srijun T. Dangkua, SP., MM., dalam penyampaiannya, dimana ada enam elemen dari GN-KPA yakni ; penataan ruang pembangunan fisik pertanahan dan kependudukan, rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi SDA, pengendalian daya rusak air, pengelolaan kualitas air, penghematan penggunaan air dan pengelolaan permintaan air, dan pendayaguaan.
Dalam sosialisasi ini ujarnya ditekankan rehabilitasi ekosistem dan lahan serta konservasi sumber daya air.
Harapannya masyarakat memahami sumber daya air yang ada sekarang tidak hanya digunakan kepentingan sekarang, juga kesejahteraan anak cucu kita dimasa depan. Olehnya sumber daya air sekarang perlu di kelola dengan baik dan secara seimbang, agar tetap terpelihara demi memenuhi kebutuhan setiap hari.
Sosialisasi GN-KPA turut di hadiri pimpinan OPD, perwakilan Camat, perwakilan Kepala Desa, Kepala Bidang Perekonomian SDA Infrastruktur dan Mewilayahan Daud Djaafara, ST., dan jajaran Bapppeda.
Penulis : Siskawati Usman
Editor : Moh. Rizal Laiya
