POROSNEWS.ID, Boalemo – Seleksi inovasi daerah hari ini, guna memberikan penguatan kepada OPD-OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Boalemo dalam pelaksanaan dan pengembangan inovasi yang ada di OPD berupa informasi, arahan kebijakan, serta langkah-langkah kongkrit dalam pelaksanaan dan pengembangan Inovasi di OPD yang nantinya akan di tetapkan sebagai Inovasi Daerah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bapppeda Boalemo, Srijun T. Dangkua saat menggelar seleksi inovasi daerah tahun 2025 yang bertempat di villa Cabana Resort Desa Bolihutuo Kecamatan Botumoito, Rabu (8/10/2025).
Lanjut Kaban Bapppeda, selain itu juga mendorong OPD-OPD yang ada di lingkungan pemerintah agar berinovasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Boalemo.
“Meningkatkan Indeks Inovasi Daerah, sehingga menjadikan Kabupaten Boalemo sebagai salah satu Kabupaten Terinovatif di Indonesia,” harapnya.
Adapun capaian perdikat inovasi daerah yang diraih Boalemo secara nasional setelah pada tahun 2020 mengalami disclaimer dalam hal indeks inovasi daerah.
1. Tahun 2021 Boalemo meraih Peringkat 29 nasional, predikat inovatif dengan skor nilai 58,07
2. Tahun 2022 Boalemo meraih Peringkat 176 nasional, predikat inovatif dengan skor nilai 47,22
3. Tahun 2023 Boalemo meraih Peringkat 195 nasional, predikat inovatif dengan skor nilai 44,96
4. Tahun 2024 Boalemo meraih Peringkat 147 nasional, predikat inovatif dengan skor nilai 51,84, dan terbaik I Tingkat Provinsi Gorontalo.
Dan hari ini seleksi inovasi daerah hanya ada 15 inovasi yang lengkap indikatornya yang di daftarkan ke BAPPPEDA Kabupaten Boalemo dari total 48 inovasi yang telah di buatkan SK Bupati.
Rincian sebagai berikut :
OPD (4 OPD) terdiri atas :
1. Dinas Sosial dan PMD dengan judul inovasi CEKIDOT (Cek Informasi Data Online Terintegrasi).
2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan judul inovasi TATAPAN MATA ARTIS (Penetapan Langsung Terima Akta PerkawinanDan Antar Gratis).
3. BPKPD dengan judul Inovasi BITUO (Boalemo Implementasi Transaksi Non Tunai.
4. Dinas Kesehatan dengan judul inovasi SIMPAN BATU (Sistem Informasi Mobile Pemantauan Minum Obat Tuberkulosis).
Sekolah (7 Sekolah ) terdiri dari :
1. SDN 19 Dulupi , Inovator SANDRA HELINGO, S.Pd, M.Pd, Gr , dengan judul inovasi B4 (Bahagia Belajar Bersama Bule).
2. SMPN 3 Tilamuta, Inovator Dahlan Latif, S.Pd, M.Pd, Gr, dengan judul Inovasi PAMERAN QR-CO (Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis QR-Code).
3. SMPN 1 Wonosari, Inovator Nurul S. Matahir, S. Pd, M.Pd, dengan judul inovasi SAMBLER (Sahabat Tumbler).
4. SMPN 2 Paguyaman Pantai, Inovator Heni Susanti, S.Pd, M.Pd, dengan judul inovasi SUKMA (Semangat Ungkap Ide Kembangkan Imajinasi Membaca dan Aktif Menulis).
5. SMPN 3 SATAP Dulupi, Inovator Merlin Yusuf, M.Pd dengan judul inovasi BAGUS (Bahasa Gorontalo Untuk Siswa).
6. SDN 08 Paguyaman, Inovator Dewice Bagou, S.Pd, M.Pd dengan judul inovasi JASMAROSA (Jasmani dan Rohani Sehat).
7. SMPN 3 SATAP Tilamuta, Inovator Eko Khoerul Nurnamawi , S.Pd, M.Pd dengan judul Inovasi :
PAS (Penataan Arsip Sekolah).
GELISAH SI SUBA (Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Sudut Baca).
SIM LIPAS (Sistem Informasi Manajement Laboratorium IPA Sekolah).
Puskesmas (2 Puskesmas) terdiri dari :
1. Puskesmas Dulupi, inovator drg. Fatimah, dengan judul inovasi PERI CANTIK (Pendampingan Dokter Gigi Cegah Stunting Anak).
2. Puskesmas Botumoito, innovator Megawati Dahlan Kasim, Amd, Keb dengan judul inovasi KEMILAU CINTA (Kelas Ibu Hamil ANdalan Utama Cegah Kematian Ibu dan Anak).