POROSNEWS.ID, Boalemo – Sebelum ada pelanggaran, kita lebih mengoptimalkan pencegahan, sebab Bawaslu lebih fokus pada upaya pencegahan dibandingkan penindakan.
Itu disampaikan oleh Koordinator Divisi Hukum, Parmas, dan Humas Bawaslu Boalemo, Aldiyanto Ahmad, SH., saat menggelar Rapat Kelompok Kerja (Pokja) dalam evaluasi isu-isu negatif yang bertempat di Kantor Bawaslu, Senin (9/12/2024).
Lanjut komisioner Bawaslu, langkah ini bagian dari upaya Bawaslu untuk melakukan pencegahan atau mitigasi pelanggaran pemilu, serta penanganan pelanggaran jika terjadi.
“Pasca proses pemungutan, penghitungan suara, dan rekapitulasi, potensi munculnya polemik atau isu-isu negatif, terutama yang berkaitan dengan teknologi dan media sosial, sangat dimungkinkan terjadi,” tuturnya.
Sehingga pihaknya akan melakukan inventarisasi terhadap akun-akun media sosial yang berpotensi melanggar aturan. Jika ditemukan pelanggaran, tindakan akan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Serangan-serangan di media sosial pasti muncul dari berbagai pihak pendukung, olehnya melalui Pokja Isu-Isu Negatif, kami akan melakukan langkah-langkah counter terhadap isu-isu tersebut. Sebab pokja ini melibatkan berbagai unsur, termasuk pihak Polri, Kejaksaan, dan Pemerintah Daerah,” tutupnya. (Adv).
