Ketua KPU Yuyun Antu Sampaikan Ini Pada Debat Calon Bupati Dan Wakil Bupati Tahap Kedua

Boalemo, Pilkada44 Dilihat

POROSNEWS.ID, Boalemo – Debat publik adalah kebutuhan publik, terutama dalam konteks pemilihan kepala daerah, artinya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menilai kualitas, visi, misi, dan program kerja setiap calon pemimpin secara langsung.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Boalemo, Yuyun Antu pada debat terbuka kedua untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Boalemo, yang bertempat di Aula Nurafifah Gaffar Tilamuta, Kamis, (8/11/2024).

Lanjut mantan Bawaslu Yuyun Antu, debat publik memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi langsung dari para calon, bukan hanya dari kampanye atau iklan politik. Ini memastikan transparansi karena masyarakat bisa melihat langsung bagaimana calon menjelaskan gagasan dan pandangannya mengenai isu-isu penting.

Selain itu juga, masyarakat bisa mengevaluasi kompetensi, dan cara berpikir calon dalam merespons masalah-masalah nyata yang dihadapi daerah. Hal ini penting karena pemimpin yang kompeten akan mampu mengambil kebijakan yang tepat untuk mengatasi tantangan yang ada.

Kemudian setiap calon biasanya memiliki visi, misi, dan pendekatan yang berbeda dalam memecahkan masalah. Debat publik memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membandingkan perbedaan pandangan ini, sehingga mereka bisa memilih calon yang paling sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka.

Calon juga dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang seringkali berkaitan langsung dengan isu lokal yang relevan bagi masyarakat. Hal ini membantu publik melihat sejauh mana calon mengetahui dan berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di daerah.

Sehingga keterampilan komunikasi dan ketenangan di bawah tekanan merupakan kualitas penting bagi seorang pemimpin. Debat publik menjadi arena di mana masyarakat bisa menilai apakah calon memiliki keterampilan tersebut, yang penting dalam situasi krisis atau saat harus mengambil keputusan cepat.

Olehnya, debat publik tidak hanya membantu masyarakat mengenal calon, tetapi juga menjadi sarana pendidikan politik. Masyarakat bisa belajar tentang isu-isu penting, hak dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta bagaimana proses politik bekerja, sehingga meningkatkan kesadaran dan partisipasi mereka dalam demokrasi.

Saat calon memaparkan program atau janji dalam debat, masyarakat bisa mencatat dan mengingatnya. Hal ini menjadi dasar bagi akuntabilitas calon, karena janji-janji yang disampaikan akan dinilai kembali oleh publik setelah calon tersebut terpilih.

Kita juga akan terbantu dalam pengambilan keputusan memilih dengan melihat bagaimana calon merespons pertanyaan, menangani kritik, atau memberikan solusi, pemilih bisa lebih mudah menentukan pilihan dengan dasar yang lebih rasional dan objektif. Hal ini dapat mengurangi pengaruh politik uang atau janji-janji yang tidak jelas.

Makanya debat publik yang terbuka dan jujur berkontribusi pada kualitas demokrasi yang lebih baik. Masyarakat dapat ikut serta dalam proses politik dengan lebih aktif dan merasa bahwa suara mereka di dengar dan diperhatikan.

“Debat publik adalah alat penting yang memungkinkan masyarakat untuk terlibat secara aktif dan kritis dalam menentukan pemimpin yang terbaik bagi mereka. Ini menjadi sarana untuk memilih berdasarkan kualitas dan substansi, bukan sekadar popularitas atau citra, sehingga memberikan manfaat besar bagi demokrasi dan pembangunan berkelanjutan,” Tegasnya.

Secara tegas Ketua KPU Yuyun Antu, sebagai penyelenggara, KPU Boalemo bisa mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah  yang dipercaya oleh masyarakat.

“Kami komisi pemilihan umum dalam pelaksanaan hajatan pilkada ini berkomitmen akan bekerja dengan kejujuran dan tanggung jawab sehingga kepercayaan publik terhadap penyelenggara juga semakin meningkat, karena yang kami yakini apa bila penyelenggara pilkada dipercaya oleh rakyat, maka pasti akan menghasilkan pemimpin yang dipercaya pula. Pemimpin yang dipercaya rakyat akan menghasilakan partisifasi aktif dari rakyat dalam proses pemerintahan, sehingga akan tercipta pemerintahan yang pemimpinnya dicintai dan mencintai rakyatnya,” harapnya. (T).