Boalemo, POROSNEWS.ID – Rakyat, selain kebutuhan dasarnya pangan, papan dan sandang, semestinya kualitas pemenuhan dari sisi jalan, jembatan dan sebagainya, saat menjalani kehidupan termasuk mendapatkan pekerjaan dan berekonomi berkecukupan telah terpenuhi.
Tapi, lagi-lagi jalan sepanjang 2 kilo meter dan jembatan 50 centi meter sudah bertahun-tahun yang berada di Desa Botumoito Dusun Mebongo belum juga mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah, katanya akan diperbaiki namun faktanya hanya menjadi serga telinga bagi rakyat, ungkap aktivis perempuan Astian Latiku.
Harapannya melalui penjabat Bupati Boalemo Dr. Drs. Hendriwan, M.Si., harapan rakyat bisa menjadi nyata melalui realisasi perbaikan jalan dan jembatan yang setiap hari di lewati dengan kondisi bebatuan.
Rakyat sekarang tidak lagi butuh retorika atau janji palsu kata aktivis perempuan Astian Latiku, melainkan merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan mendasar bagi rakyat.
Coba kita lihat selama pemerintah memberikan subsidi bantuan baik langsung maupun tidak langsung, namun sampai sekarang, 77 tahun Indonesia Merdeka, belum ada perubahan terhadap nasib rakyat menuju kemakmuran, aman dan bahagia.
Jika pemerintah berpihak pada kebutuhan mendesak rakyat, pastinya apa yang menjadi harapan rakyat cepat direspon dan diakomodir.
Jangan berdalih lagi segala sesuatu harus masuk dalam sistem dulu karena ini sudah tahunan jalan rusak serta di sesuaikan kemampuan anggaran, tapi kalau untuk lainnya tak perlu melalui mekanisme yang penting dapat judul pasti aman.
Jadi, apa yang menjadi kebutuhan mendasar rakyat Indonesia harus dipenuhi, sebab pemenuhan seluruh kebutuhan mendasar rakyat menjadi wajib.
Negara kita berhak mendapat penghargaan sebagai negara adil, makmur, aman dan bahagia, jika negara benar-benar hadir ditengah rakyat dan kami butuh perbaikan jalan serta jembatan. (f).
